Rabu, 12 Mac 2014

Cinta dalam Islam

Cinta meliputi pandangan hidup Islam sebagai persaudaraan universal yang berlaku untuk semua yang memegang iman. Di antara 99 nama Allah, ada nama Al - Wadud, atau "Loving One", yang ditemukan dalam Al-Quran [ Surah 11:90 ] serta Al-Quran [ Surah 85:14 ]. Allah juga direferensikan di awal setiap bab dalam Al Qur'an sebagai Ar - Rahman dan Ar - Rahim, atau "Maha Pengasih" dan "Maha Penyayang", yang menunjukkan bahwa tidak ada yang lebih penuh kasih, penuh kasih dan murah hati dari Allah . Al-Qur'an menyebut Allah sebagai " penuh cinta kasih".
Al-Qur'an memerintahkan orang beriman Muslim untuk memperlakukan semua orang, mereka yang belum menganiaya mereka, dengan birr atau" kebaikan yang mendalam" sebagaimana dinyatakan dalamAl-Quran [ Surah 6:8-9 ]. Birr juga digunakan oleh Al-Qur'an dalam menggambarkan cinta dan kebaikan bahwa anak-anak harus menunjukkan kepada orang tua mereka.
Ishq, atau cinta ilahi, adalah penekanan tasawuf dalam tradisi Islam. Praktisi tasawuf percaya bahwa cinta adalah proyeksi dari esensi Allah ke alam semesta. Allah keinginan untuk mengenal keindahan, dan seolah-olah kita melihat cermin untuk melihat diri sendiri, Allah "terlihat" pada dirinya sendiri dalam dinamika alam. Karena semuanya adalah cerminan dari Allah, sekolah praktek tasawuf untuk melihat keindahan di dalam ternyata jelek. Sufisme sering disebut sebagai agama cinta. [ Rujukan? ] Allah dalam tasawuf disebut dalam tiga istilah utama, yang merupakan Lover, Mencintai, dan Mengasihi, dengan yang terakhir dari istilah-istilah ini sering terlihat dalam puisi Sufi. Sebuah sudut pandang umum tasawuf adalah bahwa melalui cinta, manusia dapat kembali ke kemurnian dan rahmat yang terkandung di dalamnya. Orang-orang kudus tasawuf yang terkenal karena menjadi "mabuk" karena cinta mereka kepada Allah.

0 ulasan

Catat Ulasan

Pengunjung yang baik, akan meninggalkan kesan yang baik
* Silakan berkomentar sesuai isi postingan
* Gunakanlah bahasa yang mudah dipahami dalam berkomentar
* Relevan
* Sopan